Jumat, 28 Januari 2011

Sebut saja namanya Pierre (samaran) hihihihihihi. Aku ketemu dia sekitar 8 bulan lalu pas dia meneliti kebudayaan masyarakat Toraja. Waktu itu aku lagi liburan di sana. Aku dengar Pierre ngomong Bahasa yang aku kenal dengan tour guidenya. Karena tour guidenya oranng Toraja asli aku minta dikenalin dengan pierre. Aku menyapanya dengan Bahasa Perancis yang pas2an banget. Bongzu mesiong.....se sui risuma, angsyante e vu konetre..." hehehehe (baca lurus aja ya) Selanjutnya dia tidak keberatan make Bahasa Inggris, padahal seperti yang kita ketahui orang perancis banyak yang fanatik dengan bahasanya, and anti make bahasa inggris. Dia nanya banyak hal ke aku. Pertama tentang budaya Toraja selanjutnya tentang diriku sendiri. Aku gak cerita banyak tentang diriku.
Dalam waktu singkat Pierre merubah sudut pandangku tentang orang perancis yang terkenal Rude alias kasar dan tidak ramah. Buktinya Pierre sangat ramah dan murah senyum. Dia juga cepat akrab dengan semua orang...walau pendekatannya harus menggunakan bahasa tubuh karena Pierre sama sekali tidak mengerti bahasa setempat dan penduduk sekitar tidak tahu Bahasa Inggris apalagi Bahasa Perancis.
Aku sempat menanyakan pada Pierre mengenai Judge kepada orang Perancis bahwa orang Perancis kasar dan tidak rama.
"Its true but dont ever think that people are the same," katanya....
Kata Pierre ada beberapa hal yang harus pahami tentang kebiasaan orang perancis. Contohnya, orang akan disebut tidak sopan ketika melakukan kontak mata lama2 dengan orang yang sama sekali tidak dikenalnya. Apalagi kalau langsung mengucapkan "hai" atau "halo".
Tapi itu biasanya terjadi di Paris saja...di luar Paris kita akan bertemu dengan orang yang rama dan bersedia membantu.
Cara mendekati orang Perancis adalah menyapanya dengan menggunakan Bahasa Perancis...
misalnya, "Bongzu madam" "bongsu mesiong" lalu kalau kamu gak tau melanjutkan percakapan ini karena vocab french kamu sangat sedikit pertanyaan boleh dilanjutkan dengan, Pa le vu angle? (apakah kamu berbahasa inggris) (*warning: semua dibaca lurus aja ya) Kalau kamu sudah melakukan ini maka orang perancis khususnya paris tidak punya alasan untuk bersikap kasar pada kamu. Mereka akan melayani kamu dengan senang hati.
Sekarang Pierre sudah menjadi teman baikku. Dia selalu menunjukkan jurnal tentang Toraja padaku. Dia gak segan2 menerjemahkan jurnalnya ke dalam Bahasa Inggris untuku. Setelah dia pulang ke noysi-le-sec, perancis kami lebih sering berhubungan lewat facebook. Selama 8 bulan dia sudah 5 kali menelpon....(kena roaming bo') terakhir menelpon ( Bulan December 2010) dia bilang mau ke indo lagi...tapi gak ke Toraja...tapi ke Raja Ampat, Papua.
"Wanna go with me?" He asked me
I : Hmmmmmm...... ^^, i cant

;;

Template by:
Free Blog Templates